Dangdut Indonesia Dibukukan Peneliti Amerika

"Ciri khas musik dangdut terletak pada ritmik, lirik, melodi serta cengkok suara sengau sang penyanyi"
Dangdut merupakan musik paling populer di kalangan masyarakat Indonesia. Sejak kemunculannya di tahun 50-an lewat orkes melayu, dangdut  mengalami pasang surut.

Awalnya dangdut pernah dianggap sebagai simbol bagi kaum marginal. Dan, mengalami masa puncak pada tahun 1980 hingga 1990-an hingga akhirnya bisa diterima  kelompok masyarakat hingga saat ini.

Musik dangdut di Indonesia ternyata menarik peneliti musik dangdut asal Amerika, Prof. Andrew Weintraub yang mendokumentasikannya dalam bentuk buku. Ia mengatakan, dangdut tak berbeda dengan jenis musik lain. Ia tetap berproses mengikuti perubahan selera masyarakat sehingga menuntut ide-ide kreatif bagi seniman dangdut.

“Musik selalu berproses. Mengikuti lingkungan dan keadaan sosial yang berubah. Ide-ide pun harus berubah. Selalu ada proses,” kata Andrew dalam peluncuran buku hasil karyanya yang berjudul "Dangdut, Musik, Identitas, dan Budaya Indonesia" di Yogyakarta, beberapa hari lalu.

Buku tersebut merupakan hasil terjemahan dari buku aslinya Dangdut Stories. Alasan Andrew menulis buku tersebut, karena kecintaannya terhadap musik dangdut sejak tahun 1984. Penelitian tentang dangdut terus dilakukannya hingga ia menjadi guru besar musik pada Pittsburgh University, Amerika Serikat.

Dalam buku tersebut, Andrew lebih banyak menceritakan perjalanan musik dangdut sejak kemunculannya era 50-an hingga perkembangannya hingga kini. Andrew juga menyertakan hasil wawancara dengan para penyanyi dangdut ternama seperti Rhoma Irama, Elvi Sukaesih, dan Elia kadam. Bahkan dalam buku tersebut juga diulas tentang polemik antara Rhoma Irama dengan Inul Daratista terkait "goyang ngebor".

Sementara itu, Andrew masih mempertanyakan apakah  dangdut adalah musik nasional. Pasalnya, musik ini justru lebih banyak digemari masyarakat di kawasan Indonesia bagian barat. Sebaliknya di bagian Indonesia timur, dangdut tidak begitu digemari. “Walaupun ada dangdut di Maluku, namun tidak begitu populer,” imbuhnya.

Antropolog UGM, Lono Simatupang, menuturkan ciri khas musik dangdut terletak pada ritmik, lirik, melodi serta cengkok suara sengau sang penyanyi. “Ada bagian menarik, kaitan cengkok dengan nuansa islami. Penyanyi lebih mudah beradaptasi dengan dangdut karena sedikit mirip teknik vokal seni baca Al-quran,” katanya.

Staf pengajar Prodi Kajian Budaya Media Sekolah Pascasarjana UGM, Faruk HT, mengatakan, dangdut selalu mengalami rezimentasi. Fenomena dangdut koplo saat ini muncul bukan karena jenis dangdut daerah. Melainkan konsep dangdut yang berbeda. Inilah yang ia sebut sebagai dangdut berkelit. “Bukan meliuk atau tidaknya sang penyanyi, bagaimana menjadi berbeda dan orang merasakan perbedaan itu,” katanya.

Hingga saat ini musik dangdut di Indonesia masih menuai pro kontra. Dangdut pun masih mengalami naik turunnya pamor yang menyesuaikan selera dan ketergantungan ide kreatif para seniman dangdut itu sendiri.

Publisher  :  RanGga Yan B
Sumber  :  nationalgeographic.co.id

Admin ODAS @ 2012

Lady GaGa Vs Dangdut Koplo, Lebih Seronok Mana?

Rencana kedatangan Lady GaGa untuk menggelar konser di Indonesia mendapat respon keras dari Front Pembela Islam atau FPI. Mereka menilai penyanyi tersebut membawa aliran setan, serta busana dan aksi panggung yang kerap ditampilkan Lady GaGa dinilai terlalu seksi.
Namun demikian banyak pihak yang berpendapat bahwa Lady GaGa sebenarnya hanya pekerja seni, dan tidak lebih seksi dari hiburan masyarakat yang telah mengakar di Indonesia, seperti dangdut koplo. Dangdut modern yang dimainkan satu grup musik atau orkes Melayu (OM), dengan biduanita yang kadang memiliki goyangan yang sensual.
Hal ini lantas menimbulkan pertanyaan, seperti apakah aksi panggung dari Lady GaGa, dan seberapa jauh aksi panggung dari penyanyi dangdut koplo?

1. Aksi Panggung
lady
Mela Berbie - Lady GaGa ©Istimewa

Aksi panggung berupa penampilan live baik dengan koreografi, goyangan atau atraksi lain di atas panggung. Lady GaGa biasa mempersiapkan konsep yang bakal ia hadirkan di atas panggung, tampil atraktif di hadapan ribuan penonton dengan koreografi yang sudah tertata. Sementara biduan dangdut koplo rata-rata memiliki kemampuan bergoyang yang menjadi ciri khas mereka. Proses improvisasi di atas panggung adalah faktor penunjang kesuksesan show mereka. Biduan juga punya pilihan untuk tampil seksi atau sekedar bergoyang biasa.

2. Kostum
kostum
Dangdut koplo - Lady GaGa ©Istimewa
Standar norma yang berbeda antara Indonesia dan Amerika memang menghadirkan gap tersendiri. Lady GaGa kerap tampil live dengan baju eksentrik, terbuka, atau bermodel bikini. Kostum tersebut masih bisa diterima oleh masyarakat Amerika, namun tampaknya bakal dipermasalahkan di Indonesia. Untuk standar kostum, meski biduan dangdut koplo yang seksi kerap tampil dengan goyangan hot dan kostum mini, standar mereka masih bisa sejalan dengan masyarakat.

3. Interaksi Dengan Penonton: Tradisi Saweran
sawer
Dangdut Koplo - Lady GaGa ©Istimewa

Terdapat perbedaan mendasar mengenai interaksi antara sang bintang dengan penonton. Dalam konser Lady GaGa, interaksi terjalin lewat komunikasi verbal, dan jarang ada penonton yang berada di atas panggung kala sang musisi tengah menggeber aksinya. Sementara itu, penonton dan biduan dangdut koplo jauh lebih intim. Apalagi bila ada tradisi saweran, penonton seolah berlomba-lomba berdiri di atas panggung bersama sang biduan, menaburkan uang dan kadang menyelipkannya ke bagian tubuh sang penyanyi, dan biduan dangdut koplo biasanya bergoyang semakin panas kala uang mengalir.

Jika kita lihat dari beberapa sisi tersebut, apakah wajar jika konser Lady GaGa diprotes dengan alasan seksi, sementara ada tontonan yang jauh lebih seronok mengakar di masyarakat? Atau jika memang sepatutnya Lady GaGa tidak diperkenankan untuk konser di Indonesia,lalu apakah ada aksi dari ormas Islam tersebut untuk menanggulangi konser dangdut koplo?

-=[ admin @ ODAS 2012 ]=-

Gadis ABG Bugil Berjoget Dangdut di Tempat Terbuka

Benar-benar bikin penasaran. Ada-ada saja kejadian “aneh” di negeri tercinta kita ini. Emang sih, rekaman video sudah biasa, seperti yang terlihat pada akhir artikel ini nanti. Gadis ABG bugil sudah biasa pula, khususnya sendirian di kamar mandi masing-masing. Joget dangdut juga sudah biasa, termasuk di tempat terbuka seperti pada gambar di sebelah ini. Tapi kalau gadis ABG (belasan tahun) bugil sambil berjoget dangdut di tempat terbuka, direkam dalam video dan dibiarkan oleh masyarakat, bukankah itu amat sangat “aneh” sekali?

Ini dia beritanya:

    Video Penari Telanjang Hebohkan Warga Palu

    Palu (ANTARA News) – Setelah video kekerasan pelajar marak beredar, warga Palu, Sulawesi Tengah, kembali dihebohkan dengan beredarnya video penari telanjang yang direkam menggunakan kamera handphone (HP), Selasa.

    Video berdurasi 1,4 menit ini diperankan oleh perempuan muda yang umurnya diperkirakan masih belasan tahun.

    Dalam video itu, terlihat jelas seorang perempuan menari dengan hanya mengenakan pakaian dalam sebuah hajatan warga.

    Lokasi dan waktu kapan adegan itu dilakukan juga belum dapat diketahui secara pasti.

    Aksi yang dilakukan di tempat terbuka itu disaksikan warga berbagai kalangan dan usia.

    Dengan iringan musik disco dangdut, aksi sang penari semakin menjadi-jadi.

    Ia malah nekad melepas pakaian dalamnya sehingga tak sehelai pun kain menutupi badannya. Aksi ini spontan membuat suasana semakin riuh.

    Anehnya, aksi yang sudah melampaui batas kesusilaan ini terkesan dibiarkan dan tak seorang pun berusaha menghentikannya.

    Video “striptease” yang dalam Bahasa Bugis dikenal dengan “candoleng-doleng” ini mengundang reaksi beragam dari masyarakat.

    Asdar (27), warga Jalan Rajawali, di Palu, Selasa, yang sempat menonton video telanjang ini mengaku prihatin atas tayangan tersebut.

    Dia mengatakan, pihak berwenang perlu segera bertindak menyelidiki dan mengungkap siapa sang penari telanjang serta pelaku yang merekam video itu karena dinilai menurunkan martabat wanita.

    “Ini tidak bisa dibiarkan karena dapat merusak moral masyarakat,” ujarnya.

    Rizal, warga lainnya, juga sempat menyayangkan kenapa video tersebut bisa mudah diakses secara mudah oleh masyarakat.(*)

Odas @ 2012 supported by Mitra Solusindo

Tarif Laive Show ODAS


  • Tarif Live Show Regional Kabupaten Tuban :
 Rp. 2.000.000,- ( sudah termasuk akomodasi namun tidak termasuk Sound )
  • Tarif Live Show di Luar Kabupaten Tuban :
Rp. 2.000.000,- ( tidak termasuk akomodasi dan Sound )

Schedule bersifat mengikat dan tidak bisa di Cancel secara sepihak.
* Preschedule di harapkan 2 minggu sebelum hari pelaksanaan.
Please contact Management untuk kepastian dan Tarif show atau klik disini

ODAS Personil n Crew

Kepiawaian kami di atas panggung tidak luput dari kerja keras bersama, Kesuksesan bukanlah milik kita sendiri, tanpa Anda dan mereka kami hanyalah sampah kehidupan. ODAS berdiri kokoh diatas pilar dan punggawa yang dulu sering disebut remaja sial, mereka adalah :

  • OM Jarwo [ Keyboard n backing Vocal ]
  • OM Witho KoTheng [ Bassist n backing Vocal ]
  • Zaid Coro [ Lead Guitar , backing Vokal, Tuning n Sound Manager ]
  • OM Said [ Melody Guitar , Vokal n Master of Instrumental ]
  • OM Black [ Ketipung , perchusy n Balancing team Genderang ]
  • OM Suwarno [ Seruling n Backing Vokal ]
  • OM Sulchan [ Perchusy n Backing Vokal ]

 Supported Crew  :
Sound Man  -  RayGa
Publisher  -  Rangga Yan B

Managerial  :
OM Donny  -  Manager
Om Eko  -  Art Director


Foke perjuangkan musik dangdut diakui UNESCO

ODAS Full Musik - Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo bertekad untuk memperjuangkan musik dangdut dapat diakui  UNESCO, sehingga dia mengajak seluruh rakyat Indonesia untuk lebih mencintai musik dangdut sebagai bagian budaya bangsa agar tidak hilang atau diklaim oleh negara lain.

"Saya khawatir jika bangsa Indonesia tidak mencintai musik  dangdut, maka  akan diklaim negara lain seperti halnya Reog Ponorogo yang sempat diklaim negara tetangga," kata Foke sapaan akrab Fauzi Bowo pada seminar tentang musik dangdut nasional di Jakarta, Sabtu.

Dalam keterangan tertulisnya itu, Foke menyatakan musik dangdut merupakan bagian dari kekayaan budaya Indonesia, sehingga sudah menjadi kewajiban bangsa Indonesia untuk memajukan musik itu agar mendapatkan pengakuan dari UNESCO.

Foke yang juga sebagai Dewan Pembina PAMMI (Persatuan Artis Musik Melayu-Dangdut Indonesia) berharap agar keberadaan organisasi itu bisa memberikan manfaat yang sangat luar bagi anggotanya dan juga masyarakat Indonesia.

"Suatu saat saya berkunjung ke Inggris  dan Harvad AS, di jalan tanpa sengaja mendengarkan mobil yang memutar musik dangdut. Go Internasional ini harus bisa memberikan manfaat kepada artis dan pencipta lagu dangdut," katanya.

Sementara itu, tekad yang kuat diantara para pemusik dangdut dan rakyat Indonesia untuk bisa menjadikan musik dangdut sebagai kebanggaan nasional akan mampu mengatasi jalan berliku yang akan ditemput PAMMI dalam memperjuangkan keberadaan musik dangdut untuk diakui dunia Internasional sebagai budaya Indonesia.

"Untuk memajukan musik dangdut saya siap berkerja keras kepala jadi kaki,kaki jadi kepala agar musik ini bisa menjadi kebanggaan bersama bangsa Indonesia," kata Foke.

Selain itu, sebagai Pembina PAMMI, Foke juga membantu merumuskan roadmap musik dangdut menuju UNESCO sehingga musik ini bisa merambah seluruh pelosok dunia." ujarnya.(*)

Admin © ODAS 2012

Pernak pernik Inul Daratista

ODAS Full Musik - Inul Daratista (lahir di Pasuruan, Jawa Timur, 21 Januari 1979; umur 33 tahun; bernama asli Ainur Rokhimah) adalah seorang penyanyi dangdut Indonesia. Inul terkenal dengan gaya goyang ngebor. Ayah Inul bernama Abdullah Aman, dan ibunya bernama Rufia. Inul bersuamikan Adam Suseno.
  • Karier
Inul Daratista memulai karier panggungnya sebagai penyanyi dangdut lewat acara-acara rakyat di daerah Pasuruan, Jawa Timur. Tanpa ia ketahui, aksi panggungnya diabadikan dalam sebuah rekaman video. Video ini lantas diperbanyak dan diedarkan dalam format VCD ke berbagai pelosok daerah, ini yang mendorong nama Inul mulai terkenal. Seiring dengan melekatnya julukan "Ratu Ngebor", Inul mulai tampil di banyak tempat. Seketika, jadwal manggungnya terisi padat. Sejumlah televisi pun berebutan untuk menampilkan Inul.

Selain berkarier di dunia tarik suara, Inul juga memiliki bisnis karaoke, Inul Vizta. Bisnisnya yang memiliki beberapa cabang ini, sempat mendapat masalah. Andar Situmorang menggugatnya karena dianggap melanggar masalah hak cipta. Tapi awal Juni 2009, kasusnya dimenangkan oleh PN Jakarta Pusat.

Selesai perkara bisnis karaoke Inul Vizta, sekarang giliran Inul yang memperkarakan Andar ke pihak berwajib. Kali ini Andar dilaporkan Inul atas tuduhan membuat laporan palsu. Hingga saat ini, kasusnya masih diperiksa oleh pihak yang berwajib.
  • Kehidupan Pribadi
Pernikahan yang dijalani Inul bersama suaminya, Adam Suseno selama 13 tahun belum membuahkan anak. Namun mimpi itu akhirnya terwujud pada 2009. Melalui program bayi tabung, Inul berhasil melahirkan anak pertamanya pada 19 Mei 2009 pada pukul 21.29 secara caesar. Bayi perdana ini diberi nama Yusuf Ivander Damares.
  • Kontroversi
Menjelang perilisan album perdananya, goyangan Inul tidak disukai oleh Rhoma Irama, penyanyi yang punya julukan "Raja Dangdut". Goyang Inul dianggap mengundang dampak negatif yang berbau pornografi dan merendahkan pamor musik dangdut. Rhoma dengan mengatas-namakan organisasi PAMMI (Persatuan Artis Musik Melayu Indonesia), menentang peredaran album Goyang Inul yang dirilis Blackboard pada akhir Mei 2003. Sikap Rhoma ini lantas menimbulkan pro-kontra.

Pada Januari 2006, kembali Rhoma di depan anggota DPR mengeluarkan pernyataan menentang aksi panggung Inul, dalam dengar pendapat pembahasan RUU Antipornografi antara DPR dan kalangan artis.

Pada bulan April 2006, Inul kembali membuat kontroversi karena mengeluarkan pernyataan di media masa bahwa dia ingin berpose bugil di majalah Playboy edisi Indonesia.

Admin © ODAS 2012

25 Tahun di Dangdut, Iis Dahlia Tak Mau Diremehkan


ODAS Full Musik - Pedangdut Iis Dahlia sudah 25 berkiprah sebagai pedangdut. Tak mau dipandang remeh, Iis selalu memperhatikan kualitas musik dangdut yang akan dinyanyikan.

"Saya lebih rewel kalau soal musik. Dari segi lirik dan musikalitas, saya nggak bisa sembarangan. Karier 25 tahun saya nggak mau orang anggap musik saya biasa-biasa saja," ujar Iis di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, Kamis (19/4).

Meskipun musik dangdut sekarang banyak jenisnya, Iis tetap mengusung dangdut murni. Bukan dangdut koplo atas jenis musik dangdut lainnya yang saat ini sedang tren.

"Saya nggak mau mengikuti pasar, tapi dengan kualitas yang saya mau, bukan yang asal," katanya.

Iis menambahkan, meski pernah menyanyikan lagu-lagu pop dan klasik, ia tidak akan pindah jalur dari dangdut.

"Hampir semua genre musik aku pernah jalani tapi memang trademark saya di dangdut," pungkasnya.

Admin © ODAS 2012

Ada Peraturan Untuk Penyanyi Dangdut?

ODAS Full Musik - Perlahan namun pasti, musik dangdut bergerak merayap, melintasi batas dan jarak dalam masyarakat Indonesia. Kalau dahulu pagelaran musik dangdut hanya disuguhkan di kampung-kampung karena diremehkan oleh kaum elite perkotaan, kini dangdut sudah bisa menembus kategori pertunjukan bergengsi. Bahkan menjadi sorotan berbagai media.

Musik yang dipelopori oleh Rhoma Irama beserta rombongannya Soneta Group pada tahun 70′an ini, sudah mengalami perkembangan yang luas hingga saat ini. Namun, seiring dengan berkembangnya dangdut, musik yang satu ini tengah menjadi perbincangan baik pro dan kontra.

Banyak pelencengan dari penyanyi dangdut yang bisa kita dengarkan dari lagu yang liriknya vulgar dan seronok maupun aksi-aksi pengundang birahi. Misalnya Dewi Perssik, Annisa Bahar, Julia Perez, Inul Daratista, Uut Permatasari, Ira Swara, Nita Thalia dan Trio Macan, seperti yang pernah diungkapkan oleh Sekretaris Umum (Sekum) MUI Jawa Barat, Rafani Achyar, pada tahun 2011 mengenai 8 penyanyi dangdut yang dicekal MUI Jabar.

Fenomena tersebut membuat PAMMI angkat bicara. Seperti dilansir Okezone, sebuah program peraturan untuk penyanyi dangdut tengah dirancang oleh Persatuan Artis Musik Melayu Dangdut Indonesia (PAMMI). Tujuan program ini yaitu untuk mengontrol lirik/lagu dan aksi goyangan penyanyi dangdut yang dianggap seronok. Sehingga program ini secara tidak langsung mengatur para penyanyi dangdut supaya bisa tampil lebih etis.

    “Nantinya kita akan ada workshop untuk penyanyi baru, kayak untuk saling berbagi gimana caranya berpenampilan, nyanyi yang benar. Kita juga akan bekerjasama dengan Kapolri kayak untuk aksi panggung dangdut di daerah-daerah, kita harus tahu. Karena kalau kita langsung buat peraturan enggak boleh begini begitu kan susah nanti ada pro kontra. Makanya kita rangkul pelan-pelan,” begitulah kata Ayu Soraya, selaku selaku Ketua Bidang Sosial PAMMI.

Seperti yang sering kita lihat, tidak sedikit juga penyanyi dangdut baik di daerah-daerah maupun di media elektronik yang lebih banyak menawarkan goyangan/pakaian sedikit seronok dibandingkan dengan kualitas suara dan musiknya.

Jika banyak masyarakat yang menilai bahwa musik dangdut yang sekarang justru memprihatinkan dibandingkan musik dangdut jaman dahulu, bagaimana dengan tanggapan Ayu Soraya sendiri?

    “Kalau prihatin sih tergantung masing-masing orang menilainya. Tapi kalau saya sama sekali enggak setuju dengan kostum mereka. Saya sendiri jujur enggak pernah dengarin lagu-lagu yang liriknya vulgar, karena males ya kalau lagu yang enggak bagus didengarin. Kayak lagunya Jupe itu, saya enggak tahu, tapi kalau dari judulnya ya agak mengarah,” tutup Ayu Soraya kemudian.

Admin © ODAS 2012

Rhoma Irama si Raja Dangdut

ODAS Full Musik - Raden Oma Irama yang populer dengan nama Rhoma Irama (lahir di Tasikmalaya, 11 Desember 1946) adalah musisi dangdut dari Indonesia yang berjulukan "Raja Dangdut".

Pada tahun tujuh puluhan, Rhoma sudah menjadi penyanyi dan musisi ternama setelah jatuh bangun dalam mendirikan band musik, mulai dari band Gayhand tahun 1963. Tak lama kemudian, ia pindah masuk Orkes Chandra Leka, sampai akhirnya membentuk band sendiri bernama Soneta yang sejak 13 Oktober 1973 mulai berkibar. Bersama grup Soneta yang dipimpinnya, Rhoma tercatat pernah memperoleh 11 Golden Record dari kaset-kasetnya.

Berdasarkan data penjualan kaset, dan jumlah penonton film- film yang dibintanginya, penggemar Rhoma tidak kurang dari 15 juta atau 10% penduduk Indonesia. Ini catatan sampai pertengahan 1984. "Tak ada jenis kesenian mutakhir yang memiliki lingkup sedemikian luas", tulis majalah TEMPO, 30 Juni 1984. Sementara itu, Rhoma sendiri bilang, "Saya takut publikasi. Ternyata, saya sudah terseret jauh."

Rhoma Irama terhitung sebagai salah satu penghibur yang paling sukses dalam mengumpulkan massa. Rhoma Irama bukan hanya tampil di dalam negeri tapi ia juga pernah tampil di Kuala Lumpur, Singapura, dan Brunei dengan jumlah penonton yang hampir sama ketika ia tampil di Indonesia. Sering dalam konser Rhoma Irama, penonton jatuh pingsan akibat berdesakan. Orang menyebut musik Rhoma adalah musik dangdut, sementara ia sendiri lebih suka bila musiknya disebut sebagai irama Melayu.

Pada 13 Oktober 1973, Rhoma mencanangkan semboyan "Voice of Moslem" (Suara Muslim) yang bertujuan menjadi agen pembaru musik Melayu yang memadukan unsur musik rock dalam musik Melayu serta melakukan improvisasi atas aransemen, syair, lirik, kostum, dan penampilan di atas panggung. Menurut Achmad Albar, penyanyi rock Indonesia, "Rhoma pionir. Pintar mengawinkan orkes Melayu dengan rock". Tetapi jika kita amati ternyata bukan hanya rock yang dipadu oleh Rhoma Irama tetapi musik pop, India, dan orkestra juga. inilah yang menyebabkan setiap lagu Rhoma memiiki cita rasa yang berbeda.

Bagi para penyanyi dangdut lagu Rhoma mewakili semua suasana ada nuansa agama, cinta remaja, cinta kepada orang tua, kepada bangsa, kritik sosial, dan lain-lain. "Mustahil mengadakan panggung dangdut tanpa menampilkan lagu Bang Rhoma, karena semua menyukai lagu Rhoma," begitu tanggapan beberapa penyanyi dangdut dalam suatu acara TV.

Rhoma juga sukses di dunia film, setidaknya secara komersial. Data PT Perfin menyebutkan, hampir semua film Rhoma selalu laku. Bahkan sebelum sebuah film selesai diproses, orang sudah membelinya. Satria Bergitar, misalnya. Film yang dibuat dengan biaya Rp 750 juta ini, ketika belum rampung sudah memperoleh pialang Rp 400 juta. Tetapi, "Rhoma tidak pernah makan dari uang film. Ia hidup dari uang kaset," kata Benny Muharam, kakak Rhoma, yang jadi produser PT Rhoma Film. Hasil film tersebut antara lain disumbangkan untuk masjid, yatim piatu, kegiatan remaja, dan perbaikan kampung.

Ia juga terlibat dalam dunia politik. Di masa awal Orde Baru, ia sempat menjadi maskot penting PPP, setelah terus dimusuhi oleh Pemerintah Orde baru karena menolak untuk bergabung dengan Golkar. Rhoma Sempat tidak aktif berpolitik untuk beberapa waktu, sebelum akhirnya terpilih sebagai anggota DPR mewakili utusan Golongan yakni mewakili seniman dan artis pada tahun 1993. Pada pemilu 2004 Rhoma Irama tampil pula di panggung kampanye PKS.

Rhoma Irama sempat kuliah di Universitas 17 Agustus Jakarta, tetapi tidak menyelesaikannya. "Ternyata belajar di luar lebih asyik dan menantang," katanya suatu saat. Ia sendiri mengatakan bahwa ia banyak menjadi rujukan penelitian ada kurang lebih 7 skripsi tentang musiknya telah dihasilkan. Selain itu, peneliti asing juga kerap menjadikannya sebagai objek penelitian seperti William H. Frederick, doktor sosiologi Universitas Ohio, AS yang meneliti tentang kekuatan popularitas serta pengaruh Rhoma Irama pada masyarakat.

Pada bulan Februari 2005, dia memperoleh gelar doktor honoris causa dari American University of Hawaii dalam bidang dangdut, namun gelar tersebut dipertanyakan banyak pihak karena universitas ini diketahui tidak mempunyai murid sama sekali di Amerika Serikat sendiri, dan hanya mengeluarkan gelar kepada warga non-AS di luar negeri. Selain itu, universitas ini tidak diakreditasikan oleh pemerintah negara bagian Hawaii.

Sebagai musisi, pencipta lagu, dan bintang layar lebar, Rhoma selama kariernya, seperti yang diungkapkan, telah menciptakan 685 buah lagu dan bermain di lebih 10 film.

Pada tanggal 11 Desember 2007, Rhoma merayakan ulang tahunnya yang ke 61 yang juga merupakan perayaan ultah pertama kali sejak dari orok, sekaligus pertanda peluncuran website pribadinya, rajadangdut.com

Admin © ODAS 2012

IIS DAHLIA dangdut singer

ODAS Full Musik - Iis Laeliyah populer dengan nama Iis Dahlia adalah seorang penyanyi dangdut yang juga pemain sinetron. Perempuan kelahiran Bongas, Indramayu, Jawa Barat, 29 Mei 1972 itu telah menelurkan album-album sukses dan melegenda di telinga masyarakat.

Penampilan sebagai bintang diawali saat menjadi bintang tamu acara WAJAH BARU (TVRI, 1995), kemudian berlanjut menjadi bintang tamu PENTAS LENONG. Dari penampilannya tersebut, akhirnya Iis dikontrak untuk rekaman hingga enam album.

Album-albumnya di antaranya, JUNED (1989), TAMU TAK DIUNDANG (1990), AIR MATA TIADA ARTI (1990), JANDA KEMBANG (1991), GADIS DESA & SUPIR TAXI (1991), ARJUNA (1992), CINTA YANG TERNODA (1992), DARAH BIRU (1992), IBARAT MENCARI JARUM DI LAUTAN (1993), MATA HATI (1994), PAYUNG HITAM (1995), CINTA BUKAN KAPAL (1996), KECEWA (1997), TANDA CINTA (1998), DITINGGAL KEKASIH (1998). Sementara sebagai bintang sinetron ia telah membintangi, SEPEKAN SINETRON REMAJA TVRI 1991, MATA HATI, SEROJA (13 EPISODE), GARA-GARA, PADAMU AKU BERSIMPUH, MAHA PENGASIH, dan lain-lain.

Iis sendiri pernah menikah dengan Dadang Indrajaya, sayangnya pernikahan ini gagal, dan berakibat perceraian, padahal saat itu pasangan ini telah dikaruniai seorang putri, Salsabilla Juwita, yang lahir pada 14 Juni 1998. Iis kemudian bertemu dengan seorang pilot, Satrio Dewandono, dan sepakat untuk menikah pada 3 November 2001. Dari pernikahan keduanya, Iis dikaruniai anak kedua, Devano Danendra. Dan kini ibu dua anak ini banyak terlibat sebagai juri dan bintang tamu di acara-acara musik dangdut.

Lama tak muncul di layar kaca, Iis lebih banyak tampil di acara-acara off air, namun pada bulan April 2009, suara melengkingnya dapat dinikmati dalam lagu Hampa Hatiku. Di lagu ini, Iis digandeng Ungu untuk berkolaborasi.

Duetnya dengan Ungu, dianggap sebagai pemanasan oleh Iis untuk kembali aktif di dunia musik dangdut. Di bulan Mei 2009, Iis merilis single teranyarnya, Ajarkan Aku Setia.

Gemar bersosialisasi, membuat Iis terbersit untuk memiliki tempat untuk bersosialisasi. Bersama penyanyi Yuni Shara, Iis membuka sebuah resto di daerah Cilandak, Jakarta Selatan yang diberinya nama, My Pancake.

Memasuki bulan Ramadhan, Iis kembali meluncurkan album bernuansa religi dengan tajuk AJARKAN. Yang berbeda kali ini, tak ada acara perilisan resmi, tapi Iis menggunakan strategi promo off air untuk mengenalkan albumnya ini.

Bersama Ikke Nurjanah, Kristina, Cici Paramida, Evie Tamala, Iyeth Bustami, Ine Cynthia dan Eri Susan, Iis tergabung dalam kelompok musik dangdut D'Duta. Harapannya, lewat D'Duta, mereka bisa memberikan apresiasi dan terobosan di musik dangdut agar semakin berkembang.

Admin © ODAS 2012

Lagu ‘Iwak Peyek’ Jadi Ciri Khas Trio Macan

ODAS Full Musik - Belakangan single teranyar grup musik dangdut, Trio Macan, “Iwak Peyek” semakin nge-tren di pendengar musik dangdut Indonesia. Lagu ini terbilang unik dan dapat menggugah semangat pendengarnya. Single ini juga menjadi salah satu kebanggaan Trio Macan. Sebenarnya apa itu “Iwak Peyek?” Grup musik yang digawangi oleh Devie Fitira, Cindy Oliviera dan Yenny Anggraeny memutuskan untuk mengarasemen ulang lagu “Iwak Peyek” khas Jawa Timur. Bahkan, single yang terbilang unik ini juga dijadikan judul album terbaru Trio Macan. Sebenarnya dalam bahasa Jawa, Iwak Peyek artinya rempeyek atau peyek ikan. Sifat Iwak Peyek yang gurih dan lezat diharapkan dapat membawa peruntungan yang gurih pula untuk Trio Macan. 

Trio Macan berharap lagu “Iwak Peyek” ini akan menjadi ciri khasnya grup musik dangdut dengan personil tiga wanita ini. Mereka berusaha sebaik mungkin untuk meramu album mereka agar terlihat unik dan menarik. “Iwak peyek itu rempeyek yang dipecel itu, yang gurih seperti senyuman Trio Macan, aiiih.. Kalo buat kita sangat unik sekali. Dari 5 album kemarin, ini album yang paling spesial,” ungakap salah satu personil Trio Macan. Selain itu, ciri Trio Macan yang sangat kejawa-timuran juga sangat kentara sekali dalam single ini. Dengan hadirnya single ini, mereka berharap pihak-pihak yang selama ini meniru Trio Macan akan hilang karena tidak mampu meniru single yang sangat unik ini. “Justru inilah identitas Trio Macan yang sesungguhnya. Jawa Timur-nya. Kalo macan-macan yang lain itu buat motivasi untuk kita. Menggali sesuatu yang ada dalam diri kita. Biarkan follower-follower Macan yang lain hilang sendirinya setelah lagu Iwak Peyek ini. Iwak Peyek ini sangat Trio Macan sekali. Only Trio Macan yang nyanyiin, gak ada embel-embelnya,” lanjut personil Trio Macan. 

Sejarah lagu “Iwak Peyek” Bagi masyarakat Jawa Timur, lagu ini bukan sesuatu yang baru. Sebab seperti kata H. Agi Sugiyanto, produser dari Musicart, sekaligus pemegang hak cipta (publisser) lagu Iwak Peyek mengatakan, bahwa sejarah lagu Iwak Peyek awalnya adalah lagu penyemangat supoter. Pencipta lagu Iwak Peyek adalah H. Impron,, lanjut Agi, lalu bekembang kepanggung-panggung musik dangdut secara liar dengan berbagai versi. Kemudian oleh Trio Macan digarap secara kreatif dengan tetap mengambil spirit lagu itu. “Jadi kalau ditanya siapa yang mempopulerkan Iwak Peyek, ya Trio Macan. Yang sekarang berkembang dan menjadi idiom pergaulan di jejaring sosial, karena kata-katanya yang simpel, unik dan bikin penasaran,” jelas H. Agi. 

Kini lagu Iwak Peyek heboh di mana-mana. Dan menjadi perbincangan hangat di jejaring sosial. Tapi menurut Agi, lagu yang dinyanyikan oleh Trio Macan, itu sejatinya adalah spirit dan penuh inspirasi.

Admin © ODAS 2012
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Orkes Dangdut Arek Sampur Cafe - All Rights Reserved
Template Modify by Creating Website
Proudly powered by Blogger